Wednesday, February 6, 2013

Kecerdasan Spiritual



Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan utnuk menghadapi persoalan makna,yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup kita  dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna disbanding dengan yang lain.
Spiritual quotion adalah landasan yang diperlukan untukmempungsikan  IQ  dan  EQ secara efektif,SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia. Dalam ESQ ,kecerdasan spiritual  adalah kemampuan member makna  spiritual terhadap pemikiran ,prilaku dan kegiatan  serta mampu mensinergikan IQ,WQ dan SQ secara komprehensif dan transedental.
Orang yang bekerja dalam kontek SQ  mempunyai prinsip,bekerja adalah member,dan berorientasi pada pengabdian kepada tuhan.yaitu orang yang memaknai pekerjaannya sebagai pengabdian kepada tuhan dan demi kepentingan umat manusia yang dicintainya,berpikir secara integral dan membantu suatu kondisi  dalam kesulitan  secara keseluruhan,harus mempunyai prinsip yang timbul dari dalam dan bukan dari luar saja.tidak terpengaruh oleh lingkungan  sehingga terjadi penggabungan atau sinergi antara rasionalitas dunia ( EQ dan IQ serta kepentingan spiritual yang hasilnya adalah kebahagiaan  dan kedamaian pada jiwa  orang yang melakukannya. Inilah etos kerja yang  tertinggi nilainya.
Dalam suatu kata mutiara yang perlu dicamkan seperti ungkapan berikut :
Take time to think,it is the source of power.take time to read ,it is the foundation of wisdom. Take time to quiet,it is the opportunity to seek goal .take time to dream,it is the future made of .take time to pray ,it is the greatest power on earth. 
Dalam  sebuah seminar  tentang  pendidikan  di Palembang  yang penulis ikut hadir didalamnya yang direalisasikan sebagai hasil  kesimpulan seminar  tersebut  berbunyi “Belajar menghasilkan ilmu,ilmu menghasilkan keterampilan,keterampilan menciptakan pekerjaan,pekerjaan membuahkan penghasilan  atau pendapatan materi dan non materi,pendapatan member kesempatan dan kemampuan untuk pengabdian,pengabdian menghasilkan makna hidup dan kebahagiaan.  
Dari pola pikir seperti itu adalah kenyataan dalam kehidupan kita sehari-hari,dimana manusia berusaha pada akhir tujuannya adalah kebahagiaan dalam bentuk nilai ,harga diri dihadapan munusia  dari hasil kerja kerasnya disamping memperoleh kecukupan dalam materi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.namun  dalam konsep SQ  semestinya rumus kehidupan sebagai hasil dari seminar tersebut harus dibalik yaitu awali semua kegiatan dengan landasan ketuhanan dengan segala aspeknya yaitu nilai yang baik,pengabdian sebagai tujuan ,kokoh dengan integritas  dan ketulusan dan keyakinan,maka timbul kreativitas,inovasi dan keluwesan ,ilmu dan keterampilan adalah sarana yang mendampingi kesuksesan  yang teraplikasi dalam pekerjaan yang professional, handal .sehingga sasaran yang akan dicapai lebih jauh,tidak terbatas pada alam dunia saja tetapi menembus pada sasaran suci diciptakannya manusia sebagai  pengabdi dihadapan tuhan yang maha kuasa.
Pentingnya Emosional Quotion dalam Kehidupan
Banyak contoh disekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki pendidikan tinggi  belum tentu sukses dalam berkiprah didunia pekerjaan,sering sekali orang yang berpendidikan formal lebih rendah  ternyata lebih berhasil dalam dunia bisnis,sekarang ini banyak orang yang berpendidikan tinggi tampaknya menjanjikan prospek pekerjaannya tetapi mengalami kemandekan dalam karirnya,bahkan lebih buruk lagi,tersingkir  dan tersungkur dalam prestasi ,dalam suatu survey di Amerika Serikat  menyatakan bahwa yang diinginkan oleh para pencari kerja yaitu keterampilan teknik  tidak begitu penting bila dibandingkan dengan keterampilan dasar untuk beradaptasi  dalam pekerjaan,kemampuan mendengar dan komunikasi secara lisan,adaptasi ,kreativitas,ketahanan mental terhadap kegagalan,kepercayaan diri,motivasi ,kerja sama tim serta keinginan member konstribusi terhadap perusahaan.
Menurut pendapat Linda Keegan,Vice President bidang pengembangan eksekutif Citibank di salah satu Negara eropah menyatakan  bahwa kecerdasan emosi (*EQ ) harus menjadidasar dalam setiap pelatihan manajemen.sebab kemampuan akademik,nilai rapor,predikat kelulusan pendidikan tinggi tidak bias menjadi satu-satunya tolok ukur seberapa baik kinerja seseorang dalam pekerjaannya atau seberapa tinggi sukses yang mampu dicapai,sebab seperangkat kecakapan khusus seperti empati,disiplin diri dan inisiatif akan membedakan antara mereka yang sukses sebagai bintang kinerja dengan yang hanya sebatas bertahan dilapangan pekerjaan.
Hal ini disadari oleh perusahaan raksasa dunia yang menyimpulkan bahwa :Inti kemampuan pribadi dan social yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesungguhnya adalah kecerdasan emosi.kebenaran yang berasal dari nurani merupakan kebenaran  yang dijadikan acuan bagi semua kebenaran yang lainnya. Dalam kenyataan hidup sehari-hari kita tentunya  mengakui bahwa  pada umumnya orang-orang yang hebat yang kita kenal  dan kenang  adalah mereka yang berkenan di hati kita,mungkin mereka adalah orang yang jenius yang kreatif dan intuitif atau mereka yang mempunyai kesungguhan  hati dan keberanian.mereka dalah orang-orang yang memiliki  kejujuran emosi  dan bukan dalam kepura-puraan.mereka mempunyai kemauan untuk memperbaharui keadaan.mempertanyakan aturan-aturan yang membedakan  golongan ,mengulurkan kasih saying,atau mengucapkan kata kata yang ramah dan mempunyai standar tersendiri dalam hal integritas dan terus menerus mencari makna kehidupan yang lebih dalam.suara hati yang murni hendaklah  dijadikan dasar prinsip paling sederhana  yang mampu member rasa aman ,pedoman kekuatan serta kebijaksanaan dalam hidup dan berkarya untuk mencapai sukses.
Manakah lebih penting antara IQ dan EQ
Untuk menjawab pertanyaan diatas,diperlukan bukti yang mendukung uraian masing  masing beserta contoh yang mendukung, karena dari contoh itu kita bias menentukan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan tentang yang mana lebih penting  diantara keduanya. Jika kita mengamati mata pelajaran yang diberikan di sekolah atau di perguruan tinggi, kebanyakan mata pelajaran tidak mengajarkan pentingnya kecerdasan emosional yang mampu  mengalirkan  sikap-sikap seprti integritas,komitmen,visioner serta kemandirian yang sebenarnya sangat diperlukan  oleh para siswa /mahasiswa untuk mencari kerja ,dan mengisyaratkan bahwa masih rendahnya kesadaran  dan apresiasi tentang kecerdasan emosional di sekolah.
Dari kenyataan dimasyarakat yang dihadapi adalah kurangnya komitmen,integritas ,semangat kreativitas dan konsentrasi daripada  pekerja/pencari kerja.sehingga menimbulkan benturan atau rintangan dalam mencapai kesuksesan dalam karir mereka. Kita harus menyadari bahwa  penanaman kemampuan emosional  serta member pemahaman bahwa keberadaan emosional quotion ( EQ ) sangat penting  dalam kehidupan mereka.
Para tenaga kerja tentu memiliki kemampuan secara teknis seperti mengoperasikan computer,akuntansi,kemampuan bahasa asing,dan  pengetahuan lainnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing ,tetapi itu bukan jaminan keberhasilan karir mereka,kerena kenyataan dilapangan  yang sangat keras  disamping tantangan yang variatif,persaingan dunia usaha  dan persaingan para pencari kerja menjadi persepsi yang ada  dikepala mereka. Maka tentu disamping keahlian pada bidangnya masing-masing  harus mempunyai langkah yang mengacu kepada ketahanan emosional dan kemampuan untuk menerapkannya dilapangan kehidupan,
Sebagai contoh yang dapat dijadikan acuan sperti cerita yang ditulis oleh Ari Ginanjar Agustian  dalam ESQ Jilid 1.hal.4 menceritakan bahwa beliau berhasil  sangat mengejutkan meraih prestasi pemasaran bidang  pemasaran GSM Telkomsel di wilayah Bali selama dua tahun berturut-turut.
Mengambil hikmah dari dari semua pengalaman bapak Ari Gustian diatas,beliau menyimpulkan bahwa keberadaan EQ memang mutlak diperlukan untuk mencapai prestasi tinggi. Karena aspek yang sangat penting dalam menjalankan usaha diantaranya adalah aspek “hati”.Hal ini mendapat pengokohan bukti dari  sebuah survey  yang dilakukan terhadap ribuan eksekutif,manajer dan wiraswastawan yang menunjukkan  bahwa sebagian besar diantara mereka mengandalkan dorongan suara hati sebagai sumber kecerdasan emosi dalam hamper semua keputusan dan interaksi yang diambilnya selama bertahun-tahun.-
Langkah membangun the ESQ way.
Konsep ESQ model yang merupakan perangkat mental dan spiritual engineering  untuk pengembangan karakter  dan keperibadian  yang  digagas berdasarkan nilai ketuhanan atau the spirit of God. Yang pada akhirnya akan menghasilkan manusia unggul disektor emosi dan spiritual yang mampu mensinergikan kekayaan hati,pikiran dan phisik dalam satu kesatuan yang  integral.
ESQ model adalah tingkat pemikiran baru ( the new level of thinking  )untuk menjawab problematika  yang rumit dalam hal penggabungan kecerdasan intelektual ,emosional dan spiritual.konsep ESQ model akan mel;ahirkan manusia unggul,yang tentunya hal itu tidak bias terjadi tanpa suatu proses yang berkelanjutan dan komitmen yang kuat pada diri sendiri,komitmen akan berpusat pada kebenaran sejati  yang bersipat universal  atau fitrah suara hati.
Ada beberap bagian yang perlu dibahas :
1.    Zero mind process
Disini mengungkapkan belenggu hati dan mencoba mengidentifikasi belenggu tersebut sehingga dapat dikenali apakah paradigm tersebut telah menutup suara hati manusia.hasil ahir yang diharapkan adalah suara hati murni atau disebut dengan fitrah yang terletak pada God Spot.
2.    Mental building.
Berisikan cara mengolah God Spot  secara sistematis melalui enam prinsip dasar .dimulai dengan membangun star principle,angel principle,leadership principle,learning principle,vision principle and well organized principle
3.    Personal Strength
Pengolahan God Spot  secara berurutan dan sistematik berdasarkan pada lima pillar yaitu mission statement,dilanjutkan dengan pembentukan karakter secara berkelanjutan dan intensif disebut dengan character building ,diikuti dengan pengendalian diri atau self control.ktiga langkah ini akan menghasilkan ketangguhan pribadi atau personal  strength
4.    Social Strength
Mengeluarkan potensi  spiritual  menjadi langkah nyata dan melakukan sinergi. Ini adalah perwujudan tanggung jawab social  seorang individu yang telah memiliki ketangguhan pribadi.atau disebut dengan istilah strategic collaboration  dan diakhiri dengan langkah total disebut total action.

Maka sebagai rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual berdasarkan the ESQ way yaitu:
1.    Hati yang bersipat ihsan yaitu God Spot sebagai pusat.
2.    Prinsip moral berdasarkan rukun iman ( pillar of belief )
3.    Langkah sukses  berdasarkan rukun islam   ( pillar of Islamic religion )  

No comments:

Post a Comment