Kecerdasan
Spiritual
Kecerdasan
Spiritual adalah kecerdasan utnuk menghadapi persoalan makna,yaitu kecerdasan
untuk menempatkan prilaku dan hidup kita
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna disbanding dengan yang
lain.
Spiritual
quotion adalah landasan yang diperlukan untukmempungsikan IQ
dan EQ secara efektif,SQ
merupakan kecerdasan tertinggi manusia. Dalam ESQ ,kecerdasan spiritual adalah kemampuan member makna spiritual terhadap pemikiran ,prilaku dan
kegiatan serta mampu mensinergikan IQ,WQ
dan SQ secara komprehensif dan transedental.
Orang
yang bekerja dalam kontek SQ mempunyai
prinsip,bekerja adalah member,dan berorientasi pada pengabdian kepada
tuhan.yaitu orang yang memaknai pekerjaannya sebagai pengabdian kepada tuhan
dan demi kepentingan umat manusia yang dicintainya,berpikir secara integral dan
membantu suatu kondisi dalam
kesulitan secara keseluruhan,harus
mempunyai prinsip yang timbul dari dalam dan bukan dari luar saja.tidak
terpengaruh oleh lingkungan sehingga
terjadi penggabungan atau sinergi antara rasionalitas dunia ( EQ dan IQ serta
kepentingan spiritual yang hasilnya adalah kebahagiaan dan kedamaian pada jiwa orang yang melakukannya. Inilah etos kerja
yang tertinggi nilainya.
Dalam
suatu kata mutiara yang perlu dicamkan seperti ungkapan berikut :
Take time to think,it is the source of power.take time to read ,it is the foundation of wisdom. Take time to quiet,it is the opportunity to seek
goal .take time to dream,it is the
future made of .take time to pray
,it is the greatest power on earth.
Dalam sebuah seminar tentang
pendidikan di Palembang yang penulis ikut hadir didalamnya yang
direalisasikan sebagai hasil kesimpulan
seminar tersebut berbunyi “Belajar
menghasilkan ilmu,ilmu menghasilkan keterampilan,keterampilan menciptakan
pekerjaan,pekerjaan membuahkan penghasilan
atau pendapatan materi dan non materi,pendapatan member kesempatan dan
kemampuan untuk pengabdian,pengabdian menghasilkan makna hidup dan kebahagiaan.
Dari
pola pikir seperti itu adalah kenyataan dalam kehidupan kita sehari-hari,dimana
manusia berusaha pada akhir tujuannya adalah kebahagiaan dalam bentuk nilai
,harga diri dihadapan munusia dari hasil
kerja kerasnya disamping memperoleh kecukupan dalam materi dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.namun dalam konsep
SQ semestinya rumus kehidupan sebagai
hasil dari seminar tersebut harus dibalik yaitu awali semua kegiatan dengan
landasan ketuhanan dengan segala aspeknya yaitu nilai yang baik,pengabdian
sebagai tujuan ,kokoh dengan integritas
dan ketulusan dan keyakinan,maka timbul kreativitas,inovasi dan
keluwesan ,ilmu dan keterampilan adalah sarana yang mendampingi kesuksesan yang teraplikasi dalam pekerjaan yang
professional, handal .sehingga sasaran yang akan dicapai lebih jauh,tidak
terbatas pada alam dunia saja tetapi menembus pada sasaran suci diciptakannya
manusia sebagai pengabdi dihadapan tuhan
yang maha kuasa.
Pentingnya
Emosional Quotion dalam Kehidupan
Banyak
contoh disekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki pendidikan
tinggi belum tentu sukses dalam
berkiprah didunia pekerjaan,sering sekali orang yang berpendidikan formal lebih
rendah ternyata lebih berhasil dalam
dunia bisnis,sekarang ini banyak orang yang berpendidikan tinggi tampaknya
menjanjikan prospek pekerjaannya tetapi mengalami kemandekan dalam
karirnya,bahkan lebih buruk lagi,tersingkir
dan tersungkur dalam prestasi ,dalam suatu survey di Amerika
Serikat menyatakan bahwa yang diinginkan
oleh para pencari kerja yaitu keterampilan teknik tidak begitu penting bila dibandingkan dengan
keterampilan dasar untuk beradaptasi
dalam pekerjaan,kemampuan mendengar dan komunikasi secara lisan,adaptasi
,kreativitas,ketahanan mental terhadap kegagalan,kepercayaan diri,motivasi
,kerja sama tim serta keinginan member konstribusi terhadap perusahaan.
Menurut
pendapat Linda Keegan,Vice President bidang pengembangan eksekutif Citibank di
salah satu Negara eropah menyatakan
bahwa kecerdasan emosi (*EQ ) harus menjadidasar dalam setiap pelatihan
manajemen.sebab kemampuan akademik,nilai rapor,predikat kelulusan pendidikan
tinggi tidak bias menjadi satu-satunya tolok ukur seberapa baik kinerja
seseorang dalam pekerjaannya atau seberapa tinggi sukses yang mampu
dicapai,sebab seperangkat kecakapan khusus seperti empati,disiplin diri dan
inisiatif akan membedakan antara mereka yang sukses sebagai bintang kinerja
dengan yang hanya sebatas bertahan dilapangan pekerjaan.
Hal
ini disadari oleh perusahaan raksasa dunia yang menyimpulkan bahwa :Inti
kemampuan pribadi dan social yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang
sesungguhnya adalah kecerdasan emosi.kebenaran yang berasal dari nurani
merupakan kebenaran yang dijadikan acuan
bagi semua kebenaran yang lainnya. Dalam kenyataan hidup sehari-hari kita
tentunya mengakui bahwa pada umumnya orang-orang yang hebat yang kita
kenal dan kenang adalah mereka yang berkenan di hati
kita,mungkin mereka adalah orang yang jenius yang kreatif dan intuitif atau
mereka yang mempunyai kesungguhan hati
dan keberanian.mereka dalah orang-orang yang memiliki kejujuran emosi dan bukan dalam kepura-puraan.mereka
mempunyai kemauan untuk memperbaharui keadaan.mempertanyakan aturan-aturan yang
membedakan golongan ,mengulurkan kasih
saying,atau mengucapkan kata kata yang ramah dan mempunyai standar tersendiri
dalam hal integritas dan terus menerus mencari makna kehidupan yang lebih
dalam.suara hati yang murni hendaklah
dijadikan dasar prinsip paling sederhana
yang mampu member rasa aman ,pedoman kekuatan serta kebijaksanaan dalam
hidup dan berkarya untuk mencapai sukses.
Manakah
lebih penting antara IQ dan EQ
Untuk
menjawab pertanyaan diatas,diperlukan bukti yang mendukung uraian masing masing beserta contoh yang mendukung, karena
dari contoh itu kita bias menentukan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan
tentang yang mana lebih penting diantara
keduanya. Jika kita mengamati mata pelajaran yang diberikan di sekolah atau di
perguruan tinggi, kebanyakan mata pelajaran tidak mengajarkan pentingnya
kecerdasan emosional yang mampu
mengalirkan sikap-sikap seprti
integritas,komitmen,visioner serta kemandirian yang sebenarnya sangat
diperlukan oleh para siswa /mahasiswa
untuk mencari kerja ,dan mengisyaratkan bahwa masih rendahnya kesadaran dan apresiasi tentang kecerdasan emosional di
sekolah.
Dari
kenyataan dimasyarakat yang dihadapi adalah kurangnya komitmen,integritas
,semangat kreativitas dan konsentrasi daripada
pekerja/pencari kerja.sehingga menimbulkan benturan atau rintangan dalam
mencapai kesuksesan dalam karir mereka. Kita harus menyadari bahwa penanaman kemampuan emosional serta member pemahaman bahwa keberadaan
emosional quotion ( EQ ) sangat penting
dalam kehidupan mereka.
Para
tenaga kerja tentu memiliki kemampuan secara teknis seperti mengoperasikan
computer,akuntansi,kemampuan bahasa asing,dan
pengetahuan lainnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing ,tetapi
itu bukan jaminan keberhasilan karir mereka,kerena kenyataan dilapangan yang sangat keras disamping tantangan yang variatif,persaingan
dunia usaha dan persaingan para pencari
kerja menjadi persepsi yang ada dikepala
mereka. Maka tentu disamping keahlian pada bidangnya masing-masing harus mempunyai langkah yang mengacu kepada
ketahanan emosional dan kemampuan untuk menerapkannya dilapangan kehidupan,
Sebagai
contoh yang dapat dijadikan acuan sperti cerita yang ditulis oleh Ari Ginanjar
Agustian dalam ESQ Jilid 1.hal.4
menceritakan bahwa beliau berhasil
sangat mengejutkan meraih prestasi pemasaran bidang pemasaran GSM Telkomsel di wilayah Bali
selama dua tahun berturut-turut.
Mengambil
hikmah dari dari semua pengalaman bapak Ari Gustian diatas,beliau menyimpulkan
bahwa keberadaan EQ memang mutlak diperlukan untuk mencapai prestasi tinggi.
Karena aspek yang sangat penting dalam menjalankan usaha diantaranya adalah
aspek “hati”.Hal ini mendapat pengokohan bukti dari sebuah survey
yang dilakukan terhadap ribuan eksekutif,manajer dan wiraswastawan yang
menunjukkan bahwa sebagian besar
diantara mereka mengandalkan dorongan suara hati sebagai sumber kecerdasan
emosi dalam hamper semua keputusan dan interaksi yang diambilnya selama
bertahun-tahun.-
Langkah membangun the ESQ way.
Konsep ESQ model yang merupakan perangkat mental dan
spiritual engineering untuk pengembangan
karakter dan keperibadian yang
digagas berdasarkan nilai ketuhanan atau the spirit of God. Yang pada
akhirnya akan menghasilkan manusia unggul disektor emosi dan spiritual yang
mampu mensinergikan kekayaan hati,pikiran dan phisik dalam satu kesatuan
yang integral.
ESQ model adalah tingkat pemikiran baru ( the new level
of thinking )untuk menjawab
problematika yang rumit dalam hal
penggabungan kecerdasan intelektual ,emosional dan spiritual.konsep ESQ model
akan mel;ahirkan manusia unggul,yang tentunya hal itu tidak bias terjadi tanpa
suatu proses yang berkelanjutan dan komitmen yang kuat pada diri
sendiri,komitmen akan berpusat pada kebenaran sejati yang bersipat universal atau fitrah suara hati.
Ada beberap bagian yang perlu dibahas :
1. Zero
mind process
Disini mengungkapkan belenggu hati dan
mencoba mengidentifikasi belenggu tersebut sehingga dapat dikenali apakah
paradigm tersebut telah menutup suara hati manusia.hasil ahir yang diharapkan
adalah suara hati murni atau disebut dengan fitrah yang terletak pada God Spot.
2. Mental
building.
Berisikan cara mengolah God Spot secara sistematis melalui enam prinsip dasar
.dimulai dengan membangun star principle,angel principle,leadership
principle,learning principle,vision principle and well organized principle
3. Personal
Strength
Pengolahan God Spot secara berurutan dan sistematik berdasarkan
pada lima pillar yaitu mission statement,dilanjutkan dengan pembentukan
karakter secara berkelanjutan dan intensif disebut dengan character building
,diikuti dengan pengendalian diri atau self control.ktiga langkah ini akan
menghasilkan ketangguhan pribadi atau personal
strength
4. Social
Strength
Mengeluarkan potensi spiritual
menjadi langkah nyata dan melakukan sinergi. Ini adalah perwujudan
tanggung jawab social seorang individu yang
telah memiliki ketangguhan pribadi.atau disebut dengan istilah strategic
collaboration dan diakhiri dengan
langkah total disebut total action.
Maka sebagai rahasia sukses membangun
kecerdasan emosi dan spiritual berdasarkan the ESQ way yaitu:
1. Hati
yang bersipat ihsan yaitu God Spot sebagai pusat.
2. Prinsip
moral berdasarkan rukun iman ( pillar of belief )
3. Langkah
sukses berdasarkan rukun islam ( pillar of Islamic religion )
No comments:
Post a Comment