<
Namun kasus Al Quran sangat berbeda dengan kasus yang terjadi dalam kitab-kitab suci lain yang diterjemahkan tanpa menyertakan bahasa aslinya, sampai saat ini Al Quran dicetak dan diterjemahkan dengan menyertakan bahasa aslinya!!!.
Untuk membuktikan tuduhan misionaris tsb, berikut adalah informasi hasil
penelitian ilmuwan Yunani kuno tentang embrio.
1.1 Embriologi menurut
Hippocrates
Hippocrates (460 – 377 SM) adalah tabib berkebangsaan Yunani
dan pendiri sekolah pengobatan Hippocrates. Ilmu embrologi yang disusun oleh
Hippocrates terdiri dari tiga buku yaitu the treatuse on Regimen, The work on
the seed dan The Nature of the Child (copy right : Hippocratic wrtings,
Penguin Classic, 1983)
Ringkasan embriologi menurut
Hippocrates
Makhluk hidup tersusun dari dua unsur utama yaitu : air
dan api. Pembentukkan embrio dilakukan oleh api. Saripati
makanan embrio berasal dari makanan & nafas dari ibunya. Embrio terbentuk
secara simultan. Embrio mengembang & terlihat nyata pada kurun
yg bervariasi (40 hari, yang lain menyebutkan 2,3 atau 4 bulan).
Kedua pasangan mempunyai sperma yg sama yaitu sperma wanita
dan pria. [/b][/i]Sperma[/i][/b] berasal (diproduksi) dari seluruh
tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari
bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh
yg kuat.
Embrio diberi makanan melalui darah ibunya.
Darah menggumpal, membentuk daging embrio. Tulang tumbuh
keras krn pengaruh panas. Kepala terbentuk dari bagian atas
pundak/bahu, sedangkan tangan bagian atas dan bawah tumbuh
dari bagian samping pundak/bahu. Mulut janin terbuka.
Hidung dan telinga berasal dari daging[/i][/b] dan
kemudian berlubang. Mata terisi oleh cairan bening. Organ
kelamin berubah menjadi datar. Tubuh bagian atas bernafas
melalui mulut dan lubang hidung. Saluran pengeluaran
terbentuk dari perut dan usus melalui anus. Periode
artikulasi (periode dimana anggota badan terdiferensiasi) berlangsung
selama 42 hari utk embrio wanita dan 30 hari utk embrio
pria. Prosess pertumbuhan tumbuhan dan manusia adalah
tepat sama. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan
embrio.
1.2 Embriologi menurut
Aristoteles
Aristoteles (384 – 322 SM) adalah seorang filosof dan
ilmuwan Yunani yg menulis lebih dari 400 buku dari berbagai cabang ilmu
pengetahuan.. Kompilasi bukunya tentang masalah embryologi dirangkum dalam
sebuah buku yang berjudul On the Generation of Animals. Dalam buku ini
Aristoteles menjelaskan tentang embryo binatang, binatang beranak/menyusui, dan
binatang berdarah dingin. (Ogle, W. Aristotle on Parts of Animals, Kegan Paul,
Lodon, 1882).
Ringkasan embriologi menurut Aristoteles
Konsep
pembentukan embrio[i] berasal dari [i]koagulasi darah
menstruasi. Tahap perkembangan embrio sama dengan tahap
perkembangan ragi. Proses pertumbuhan embrio sama dengan
proses pertumbuhan bibit tanaman yang ditanam di tanah. Embrio
tumbuh dan berkembang mulai dari dinding jantung dan diteruskan ke
seluruh bagian tubuh. Pembentukan bagian tubuh yang sama
dipengaruhi oleh pemanasan dan pendinginan. Beberapa bagian embrio
diatur oleh pengaruh dingin dan beberapa bagian lainnya diatur
oleh pengaruh panas.
Pengaruh dingin mengatur
pertumbuhan daging, sedangkan pengaruh panas (fire) melarutkannya.
Kuku, tanduk, kuku binatang dan cakar terbentuk dari panas
penguapan cairan. Urat daging, otot dan tulang terbentuk melalui
pengerasan cairan oleh pengaruh panas dari dalam. Pemanasan dan
pendinginan keduanya berpengaruh terhadap proses penciptaan
(creation) embrio.
Tubuh bagian atas adalah bagian
yang tumbuh sempurna lebih dulu, sedangkan tubuh bagian
bawah akan menyusul sesuai dengan waktu berjalan. Pada
tahap awal pembentukan, semua bagian embrio secara garis besar dapat
terlihat. Setelah itu, bagian embrio tersebut akan berwarna-warni,
melunak dan mengeras. Jantung adalah bagian tubuh semua hewan yang
pertama kali terbentuk. Suhu dingin berpengaruh
terhadap terbentuknya otak. Janin laki-laki terbentuk pada bagian kiri
rahim, sedangkan janin perempuan terbentuk dari bagian kanan
rahim.
1.3 Embriologi menurut Galen
Galen (129-199
AD) adalah seorang tabib dan pendidik yang idenya mendominasi dunia pengobatan
sampai zaman Renaissance.
Ringkasan embriologi menurut
Galen
Ada sesuatu kekuatan yang berasal dari material primitive yang
tak berbentuk dan mengubahnya menjadi bentuk yang berbeda. Pengaruh dari
kekuatan tersebut terbagi menjadi tiga yaitu : (1) kejadian, (2) pertumbuhan,
(3) nutrisi. Embrio tidak dipikirkan terbentuk dari kombinasi dari darah
mentruasi dan cairan semen. Tali pusar berfungsi sebagai akar. Pertumbuhan
embrio dibagai menjadi empat tahap; (1)tahap pertama : tahap kejadian dimulai
dari sesuatu yang tak berbentuk seperti yang terlihat pada pembedahan ataupun
aborsi. (2) tahap kedua : tahap pengisian darah pada daging dimana
yang meyebabkan terbentuknya tiga bagian tubuh utama yaitu jantung, hati
dan otak, kemudian disebut sebagai janin.
(3) tahap
ketiga : tahap dimana semua bagian tubuh terpolakan dan bagian tubuh tersebut
tampak jelas sebagai bayangan gelap. Bentuk jantung, hati dan otak
terlihat lebih jelas dibandingkan anggota badan lainnya, tangan
bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping
pundak/bahu. (4) tahap keempat : adalah tahap dimana anggota badan
akan tampak nyata.. Tahap keempat atau tahap terakhir dimana semua
bagian dari anggota badan terdiferensiasi, pada tahap ini Galen tidak lagi
menyebutnya sebagai janin, tapi disebut sebagai bayi. Seperti pada
tumbuhan tali pusar berfungsi sebagai akar. Embrio bernafas melalui tali
pusar, mengeluarkan urine melalui cairan ketuban dan terus keluar melalui
selaput ari. Janin berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terbentuk
pada dinding rahim yang saling berlawanan. Cairan semen wanita membentuk selaput
arid dan koagulasi cairan semen pria dan wanita dalam rahim membentuk pembuluh
darah.
Darah embrio mengalir melalui jantung ke paru dan bukan
sebaliknya. Bernafas dilakukan melalui tali pusar. Kotoran embrio
dikeluarkan melalui selaput ari. Janin berjenis laki-laki diyakini terbentuk
lebih cepat dibandingkan janin berjenis kelamin perempuan. Makanan dapat
mempengaruhi pertumbuhan embrio. Makanan kering yang dimakan oleh ibu, dipercaya
mempercepat pertumbuhan janin.
1.4 Embriologi menurut kitab Talmud
Yahudi (Dr. Omar Abdul Rehman)
1. Tahap pertama : tahap awal 0 – 1,5
bulan
2. Tahap kedua : tahap pembentukan janin.
3. Tahap ketiga : tahap
pra pembentukan bayi (1,5 – 4 bulan)
4. Tahap keempat : tahap pembentukan
bayi (4 – 7 bulan)
5. Tahap kelima : tahap dimulainya kehidapan bayi
6.
Tahap keenam : tahap akhir; pembentukan bayi sempurna
1.5 Embriologi
menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)
Menurut Al Quran pembentukan
Embrio dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu :
1. Nuftah : tahap awal
pembentukan embrio dan mencakup periode waktu percampuran antara ovum dan
sperma, selanjutnya peleburan sel jantan dan betina tersebut membentuk zygote di
dalam rahim (uterus). Dalam periode ini zygote terus membelah diri dan menjadi
bentuk yang lebih kompleks.
2. Khalaqna atau Takhliq : tahap kedua
pembentukan embrio, atau disebut dg periode organogenesis. Dimulai dari minggu
ketiga dan berakhir pada minggu kedelapan dari masa kehamilan. Pada tahap ini
sel terus membelah diri dan membentuk organ manusia dan systemnya. Tahap kedua
ini dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu Alaqa, Mudgah, Izam dan Lahm.
Masing-masing tahap mendriskripsikan pertumbuhan embrio secara
komprehensif.
3. Ansha 'na or Nash 'ah: Tahap ketiga atau tahap akhir
pembentukan janin. Dalam tahap ini sel membelah diri secara cepat, melakukan
diferensiasi, dan terus tumbuh menjadi bentuk manusia sempurna.
Ringkasan
embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)
Nutfah
(QS Qiyaamah 37) “Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani
yang dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel
sperma dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh
(rahim)”.
Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian
sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti
lintah)”. (QS Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu
Kamijadikan segumpal darah (berbentuk seperti
lintah)”
Mudghah (QS Infithaar 7) “Allah yang
telah menciptakan kamu lalu....., (QS Qiyaamah 38) “Allah yang
telah menciptakan kamu...,(QS Mu’minun 14) “Kemudian kami jadikan
segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami jadikan segumpal daging
(Mudghah)....
Izam (QS Infithaar 7)
“........menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38)
“...Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14)
“......dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang
belulang(Izam).
Lahm[/b[ (QS Infithaar 8) [b]“......dan
membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38)
“....lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14)
“....kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm : otot
daging)
Nash’ah (QS Infithaar 8) “....Dia
menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya
sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “...Kami
jadikan makhluk yang berbentuk lain.....
Perbandingan embriologi
menurut Al Quran dan Galen (Dr. Omar Abdul Rehman)
Keautentikan dan
keunikan Quran dipertanyakan dengan mengkalim bahwa Nuftah
menjiplak teori yang dikembangkan oleh Galen tentang cairan semen yang tak
berbentuk. Dr. Omar menjelaskan, dalam Quran tidak dijelaskan tentang
Nuftah sebagai cairan semen yang tak berbentuk, tetapi
mendiskripsikan Nuftah sebagai setitik cairan secara detail bila
dibandingkan dengan hasil observasi Galen.
Dalam Quran dan
Hadis dijelaskan bahwa Al Nuftah Al Amshaj adalah campuran dari cairan yang
mengandung sel jantan dan betina.. Selanjutnya Quran menyebutkan Nuftah dan
tempat penyimpanannya, tiga lapis kegelapan, ekstraksi sempurna,
Khalaqah (kreasi), Qadarah pemrogramman, diterminasi
seksual, konsep dari Nuftah, Al-Ghaydh dan Al Harth atau
implementasi disebutkan dalam Quran. Selanjutnya menurut Dr Omar, informasi yang
disebutkan di atas ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan embriologi modern.
Dari fakta tersebut diatas jelas bahwa tidak terbukti bahwa teori tentang
Nuftah yang terdapat dalam Quran menjiplak hasil observasi Galen.
Usaha membandingkan istilah Alaqah dalam Quran
dengan hasil obsrvasi Galen untuk membuktikan bahwa Alaqah adalah
jiplakan dari hasil observasi Galen tahap kedua tentang embriologi (tahap kedua
Galen : pembentukan sistem pembuluhdarah janin dengan otak, hati dan jantung
yang masih benbentuk gumpalan darah)
Dr. Omar menjelaskan bahwa dalam tahap
ini (Alaqah), Quran tidak menjelaskan tentang bentuk ataupun
tentang ukuran jantung, otak, hati ataupun bentuk jaringan lainnya, tetapi
menyebutkan bahwa Alaqah adalah sesuatu yang menempel secara kuat
dan bentuknya seperti lintah atau sesuatu yang menempel pada permukaan.
Persamaan yang mungkin ada adalah ketika Galen menjelaskan tentang darah dan
beberapa komentator menterjemahkan Alaqah sebagai gumpalan darah.
Namun ketika diuji, ternyata Alaqah bukan berarti
darah.
Menurut Al-Qa’moos Al-Muhif dinyatakan bahwa
Alaqah adalah darah dalam bentuk normalnya yang secara ekstrem
berwarna merah atau sesuatu yang mengeras atau sesuatu yg berubah bentuk dari
cairan menjadi padatan karena pendinginan., sesuatu yang melekat (seperti tanah
liat yang melekat pada tangan)
Diskripsi yang sama tentang
Alaqah juga terdapat dalam Hans Wehr’s Dictionary of Arabic. Jadi
yang dimaksudkan dengan Alaqah menurut dua kamus tersebut diatas
adalah sesuatu yang melekat atau menggantung pada sesuatu.
Pengertian Alaqah sama dengan darah merujuk pada sifat darah (atau Dam
dalam bahasa Arab) yang kental, segera setelah mengering. Alaqah juga berarti
Lumpur, merujuk pada sifatnya yang khas yaitu “cepat mengeras”
bila menempel pada tangan. Alaqah bisa juga berarti rasa benci
seumur hidup atau cinta, karena emosi yang melekat pada jantung seseorang.
Alaqah juga bisa berarti lintah yang menyedot darah makhluk hidup
yang ditempelinya.
Alaqah juga bisa berarti bagian dari pohon
yang mudah dijangkau oleh binatang, karena dipohon itulah binatang tsb bertempat
tinggal.
Dalam Quran disebutkan ”Dia menciptakan manusia dari
”Alaqah”, oleh institusi pendidikan Islam ditafsirkan sebagai
“gumpalan darah beku”, ini bukan berarti bahwa “Alaqah sama dengan Gumpalan
darah beku”, tetapi mereka hanya mencari tafsir yang sesuai . Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini kita mengetahui bahwa “manusia tidak
mungkin tercipta dari gumpalan darah beku”, maka Alaqah yang ditafsirkan sebagai
“gumpalan darah beku” harus disesuaikan. Bila Al Quran diterjemahkan dan dicetak
tanpa menyertakan bahasa aslinya maka kaum muslimin tidak punya
pilihan selain menerima pengertian bahwa “Alaqah berarti gumpalan darah beku”,
artinya bahwa Al Quran tersebut mengandung kesalahan ilmiah.
Namun kasus Al Quran sangat berbeda dengan kasus yang terjadi dalam kitab-kitab suci lain yang diterjemahkan tanpa menyertakan bahasa aslinya, sampai saat ini Al Quran dicetak dan diterjemahkan dengan menyertakan bahasa aslinya!!!.
Argumentasi lain yang muncul adalah
Alaq yang terdapat dalam QS 96:2 terpaksa ditafsirkan sebagai
”gumpalan”, berlawanan dengan “seperti lintah yang menempel pada
sesuatu”, sebab kalimat Alaq pada QS 96:2 berasal dari bentuk
tunggal Alaqah. Namun argumentasi tersebut sangat tidak beralasan,
bahkan seseorang yang baru belajar bahasa arabpun tahu bahwa baik Alaqah
dan Alaq kedua-duanya dapat mempunyai arti yang sama. Pada kenyataannya
dalam Al Quran, perbedaan tafsir bisa terjadi pada kata-kata/kalimat yang sama.
Namun penafsiran tersebut haruslah mengikuti hukum gramatika bahasa arab
yang sangat ketat, jadi sangat tidak mungkin untuk disisipkan kata-kata yang
“aneh-aneh“.
Usaha untuk membandingkan istilah Mudghah dalam Al
Quran terhadap hasil observasi Galen juga dilakukan dengan dilandasi
pengertian yang sangat dangkal tentang istilah
Mudghah atau kata-kata lain yang berhubungan dengannya seperti
Khalaq dan Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa.[/i] Dalam Quran
dan Hadis dijelaskan bahwa Mudghah berarti segumpal daging yang kenyal, sebagian
berbentuk dan sebagian lainnya tak berbentuk, coba bandingkan dengan pernyataan
Galen tentang pembentukan tiga bagian utama yaitu bayangan hitam (silhouette),
cabang-cabang (twigs)/cabang-cabang anggota badan lainnya (limbs). Galen juga
menyatakan bahwa pada tahap itu tiga bagian utama tersebut terlihat lebih jelas
dibandingkan dengan bagian perut dan anggota badan lainnya.
Galen juga tidak menerangkan tentang gumpalan daging yang kenyal atau
terminologi lain yang dapat dipakai untuk menjelaskan arti dari
Khalaq (tahap pembentukan awal, inisiasi), Mokhalaqa wa
Ghair Mokhalaqa (tahap diferensiasi dan bagian yang tak terdiferensiasi)
atau fa (yang mengindikasikan urutan kejadian yang sangat cepat).
Dari analisa perbandingan teks tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang
diterangkan oleh Galen tidak sama dengan apa diterangkan oleh Quran dan
Hadis.
Terminologi Al-Nash’ah (tahap perkembangan
selanjutnya) yang diterangkan dalam Al Quran juga dituduh
menjiplak hasil observasi Galen.
Sekali
lagi, ditemukan melalui investigasi yang lebih mendalam bahwa tidak ada kesamaan
teks atau bukti adanya penjiplakan tentang terminology yang dijelaskan oleh Al
Quran dengan hasil observasi Galen. Pada tahap keempat atau tahap akhir
pembentukan calon bayi, Galen menerangkan tentang diferensiasi dan embrio yang
berubah menjadi calon bayi.
Al Quran memakai istilah
Ansha’a yang berarti tahap inisiasi dan penyebab terjadinya
perkembangan. Lebih jauh lagi istilah Sawaak dan
Fadaak (yang berarti menggenapkan dan meluruskan), tetapi saat ini
juga ditemui istilah tersebut kamus Yunani. Jadi tuduhan terhadap Nabi Muhammad
saw bahwa beliau menjiplak ide bangsa Yunani adalah tidak masuk akal, karena
istilah tersebut baru muncul setelah istilah tersebut dijelaskan
oleh Al Quran.
Kesimpulan (Dr. Omar Abdul Rehman)
Setelah
melakukan penelitian mendetil terhadap ide nenek moyang bansgsa Yunani tentang
embriologi, dan membandingkannya dengan Al Quran, sangatlah jelas – meskipun -
dibaca oleh orang awampun, bahwa embriologi yang diterangkan oleh Aristoteles,
Hippocrates dan Galen sangat berbeda dengan apa yang telah diterangkan dalam Al
Quran.
Fakta menyebutkan bahwa terdapat banyak perbedaan yang sangat
menyolok tentang istilah-istilah yang disebutkan Al Quran bila dibandingkan
dengan istilah yang diterangkan oleh ketiga ilmuwan Yunani tersebut diatas. Hal
lain yang perlu dicamkan adalah Al Quran mempunyai gaya bahasa yang unik. Bahasa
Arab Al Quran sangat puitis dan ritmik, dimana tidak akan kita temukan pada
literatur Yunani yang membahas masalah embriologi dalam bentuk yang sangat
puitis.
Dari kesimpulan yang dikemukan oleh Dr. Omar dan
difinisi tentang penjiplakan menurut Webster Dictionary, bahwa embriologi yang
diterangkan dalam Al Quran merupakan hasil salinan (copy) secara utuh dari hasil
peneltian ilmuwan nenek moyang bangsa Yunani tidak terbukti secara
sah.
Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak
ide/hasil karya nenek moyang bangsa Yunani tidak berdasarkan pada bukti yang
kredibel atau alasan yang akurat, tetapi hanyalah berdasarkan pada hasil analisa
yang bias dan subjektif, maka tuduhan tersebut harus
ditolak.
Bagian 2
Tanggapan – Tentang
Produksi sperma/Air mani
Pernyataan para misionaris
tentang QS 86:6-7 adalah ayat yang salah atau tidak valid secara ilmiah, dengan
merujuk pada pernyataan Hipokrates – seorang dokter berkebangsaan Yunani bahwa
air mani diproduksi dalam buah pelir. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa
menurut QS 86:6-7 sperma/air mani diproduksi di dalam ginjal!!. Atas
ketidak akuratan ayat tersebut, maka ayat Al Quran yang menerangkan tentang
asal-usul air mani harus ditolak. Karena ada informasi dalam Al Quran yang
tertolak, maka Al Quran bukanlah wahyu dari Allah !!
Pernyataan para
missionaries yang menyebutkan bahwa air mani (sperma – red) diproduksi di dalam
buah pelir – merujuk pada hasil penemuan Hippocrates adalah kesalahan yang
sangat fatal !!!
Seperti telah dijelaskan bahwa menurut
Hippocrates : ”Sperma berasal (diproduksi) dari seluruh
tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari
bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh yg
kuat.”
QS 86:5-7 menyatakan :”Maka
hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia diciptakan dari
air yang terpancar, yangkeluar dari tulang sulbi dan tulang
dada”
Menurut ilmu ilmu kedokteran modern,
pada tahap pembentukan embrio, organ reproduksi pada janin laki-laki dan
perempuan yaitu testis dan ovarium pertumbuhannya
dimulai dari suatu tempat didekat ginjal, antara tulang belakang dan tulang
[color=blue]rusuk no 11 dan 12. Kemudian bergerak ke bawah,
pertumbuhan ovarium berhenti di pelvis (tulang panggul), sementara
itu testis terus bergerak kebawah sebelum janin keluar untuk
mencapai scortum melalui saluran inguinal (saluran
perut bagian bawah).[/color]
Pada orang dewasa, organ reproduksi
menerima pasokan darah dan saraf (supply nerve dan blood) dari Abdominal
Aorta, yaitu daerah antara tulang belakang dan tulang
rusuk.
Bahkan sistem drainase kelenjar lymphatic (lymphe) dan
pembuluh darah balik halus (venous return) bermuara pada area yang sama. (sumber
Encyclopaedia Britannica 2002)
Ilmu pengetahuan modern telah
membuktikan kebenaran informasi Al Quran QS 85:5-7, selanjutnya kita bandingkan
dengan informasi dari Injil Kejadian 38:9-10 “yang menyampaikan kisah
tentang seorang lelaki yang dibunuh oleh Tuhan karena membiarkan benihnya tumpah
ke tanah“
Mana yang memberikan informasi akurat tentang
asal mula pertumbuhan organ reproduksi pria maupun wanita??. Secara tegas orang
yang berakal sehat akan menyatakan bahwa QS 85:5-7 lah yang memberikan informasi
akurat tentang lokasi asal mula pertumbuhan organ reproduksi pria dan
wanita.
Sekali lagi terbukti bahwa ilmu pengetahuan
modern telah membuktikan keakuratan informasi tentang embriologi dalam Quran.
Dari penjelasan diatas, jelas terungkap bahwa tidak terbukti bahwa informasi
embriologi dalam Quran menjiplak hasil penemuan ilmuwan Yunani yang telah ada
sebelum Quran diturunkan.
Bagian 3
Tanggapan
Tentang Penentuan Jenis Kelamin Bayi
Hingga beberapa waktu yang lalu
diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel ibunya atau paling tidak
jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel jantan dan betina secara bersama-sama
(lihat Teori Hipppocrates tentang penentuan jenis kelamin bayi).
Tetapi embat
belas abad yang lalu Al Quran secara tegas menyatakan bahwa jenis kelamin bayi
laki-laki atau perempuan ditentukan dari air mani yang dipancarkan kedalam
rahim, seperti yang dijelaskan oleh QS An Najm 45-46 :“dan sesungguhnya
Dia-lah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan dari air mani apabila
dipancarkan“.
Cabang ilmu genetika dan biologi molekuler yang
sedang berkembang telah secara ilmiah membenarkan kecermatan informasi yang
telah diterangkan dalam Al Quran. Kini difahami bahwa jenis kelamin ditentukan
oleh sel sperma yang berasal dari laki-laki, dan perempuan sama
sekali tidak mempunyai peranan dalam proses ini. Kromosom merupakan unsur utama
dalam penentuan jenis kelamin.
Dua dari empat pulu enam kromosom yang
menetuntukan struktur seorang manusia diketahui sebagai kromosom jenis kelamin,
dua kromosom ini dinamakan XY pada laki-laki dan XX pada wanita, karena
bentuk-bentuk kromosom itu mirip dengan huruf-huruf tersebut. Kromosom Y membawa
gen yang mengkode sifat laki-laki senagkan kromosom X membawa gen yang mengkode
sifat perempuan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari kombinasi silang
salah satu kromosom-kromosom ini yang berada dalam laki-laki dan perempuan
secara berpasangan. Pada perempuan kedua komponen sel kelamin yang terbelah
menjadi dua selama ovolasi membawa kromosom X, sebaliknya sel kelamin laki-laki
menghasilkan dua sperma yang berbeda, satu menghasilkan kromosom X dan yang
lainnya menghasilkan kromosom Y.
Jika semua koromosom X dari perempuan
bergabung semua dengan sel sperma yang mengandung kromosom X, maka bayi tersebut
berjenis kelamin perempuan. Jika ia bergabung dengan sel sperma yang mengandung
kromosom Y, maka bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki
Dengan kata lain
jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh jenis kromosom laki-laki yang
bergabung dengan sel telur perempuan.. Tak satupun dari hal ini diketahui hingga
penemuan ilmu genetika abad dua puluh. Bahkan dalam sejumlah masyarakat
dipercaya bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh tubuh perempuan. Itulah
mengapa para wanita dipersalahkan bila ia melahirkan anak perempuan. Tiga belas
abad sebelum gen manusia ditemukan, Al Quran menyampaikan informasi yang menolak
kepercayaan takhayul ini dan menunjukkan bahwa penentuan jenis kelamin bukanlah
dari perempuan tetapi dari air mani laki-laki.
Maha
suci Allah !!!!. Tentulah ini bukanlah suatu kebetulan, hal ini sekali lagi
membuktikan bahwa Al Quran adalah wahyu dari Allah swt, Tuhan semesta alam.
Adakah ayat-ayat bible yang menyampaikan informasi seperti ayat Quran tersebut
diatas?!
Bagian 4
Tanggapan Tentang
Terbentuknya Jaringan
Dalam sebuah situs yang secara terang-terangan
insulting Islam disebutkan bahwa :”Quran mengatakan bahwa gumpalan darah
kemudian menjadi tulang dan kemudian Tuhan membungkus tulang dengan
daging (QS 23:13-14). Adalah suatu fakta ilmiah bahwa jaringan terbentuk
lebih dulu, dan tulang tumbuh sesaat kemudian, dan terus bertambah kuat (dengan
membangun kalsium) bertahun-tahun setelah kelahiran. Oleh sebab itu, ini sudah
jelas adalah satu dari banyak ketidak cermatan ilmiah Al
Quran”[/b]
Hingga akhir-akhir ini para ahli embriologi beranggapan bahwa
tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan karenanya sejak lama QS
23:13-14 dinyatakan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, namun penelitian
canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan teknologi baru telah
mengungkap bahwa pernyataan Al Quran adalah benar kata demi katanya. Penelitian
ditingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi
dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat
tersebut.
Pertama : jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras,
kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang
bergabung dan membungkus tulang-tulang ini. Peristiwa ini digambarkan dalam
terbitan ilmiah dengan kalimat berikut :”Dalam minggu ketujuh rangka mulai
tersebar ke seluruh tubuh dan tulang belulang mencapai bentuknya yang kita
kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan otot-otot menempati
posisinya disekeliling bentukan tulang” (Moore,
Developing Human,
cetakan ke 6, 1998)
Sekarang mari kita bandingakan pernyataan More
dalam “Developing Human” dengan apa yang diterangkan Al Quran
seperti penjelasan Dr. Omar Abdul Rehman dan Dr. Keith Moore – seorang Dr ahli
anatomi) sebagai berikut :
Nutfah (QS Qiyaamah 37)
“Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani yang
dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel sperma
dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh
(rahim)”.
Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian
sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”. (QS
Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu Kamijadikan segumpal darah
(berbentuk seperti lintah)”
Mudghah (QS Infithaar 7)
[/b][/i]“Allah yang telah menciptakan kamu lalu.....,[/i][/b] (QS Qiyaamah 38)
“Allah yang telah menciptakan kamu...,(QS Mu’minun 14)
“Kemudian kami jadikan segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami
jadikan segumpal daging (Mudghah)....
Izam (QS
Infithaar 7) “........menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38)
“...Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14)
“......dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang
belulang(Izam)
Lahm (QS Infithaar 8) “......dan
membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38)
“....lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14)
“....kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm : otot
daging)
Nash’ah (QS Infithaar 8) “....Dia
menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya
sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “...Kami
jadikan makhluk yang berbentuk lain.....
Pernyataan More dalam
Developing Human persis seperti tahapan [b]Izam dan Lahm[/b
seperi yang dijelaskan oleh Dr. Omar Abdul Rehman. Nah sekarang terbukti siapa
yang tidak cermat?!. seorang yang berakal sehat tentunya harus lebih percaya
terhadap hasil penelitian ilmiah bukan ?!
Refrerensi :
1. Encyclopaedia
Britannica 2002
2. Al Quran DISBINTALAD 1990
3. Keajaiban Penciptaan
Manusia – Harun Yahya 2003
4. Embryology and Human Creation between Quran
& Science - Dr. Sharif Kaf Al-Ghazal, August 2004
5. Does the Qur’an
Plagiarise Ancient Greek Embryology? A Review Presented by Dr. Omar Abdul
Rehman
6. A Scientist's Interpretation of References to Embryology in the
Qur'an, Keith L. Moore, Phd., F.I.A.C, The Department of Anatomy, University of
Toronto, Canada, 1986
7. Developing Human, cetakan ke 6 1998 oleh Moore,
Keith L. Moore, Phd., F.I.A.C, The Department of Anatomy, University of Toronto,
Canada, 1986
No comments:
Post a Comment